Perusahaan itu adalah Doppelmays. Mereka menggunakan cara untuk mengangkut penumpang dan barang dengan sistem gantung seperti gondola.
"Yang datang dua duta besar, karena perusahaan itu terletak di perbatasan kedua negara," ujar Fauzi Bowo usai pertemuan di Ruang Tamu Utama, Balaikota, Jakarta Jumat 24 September 2010.
Tapi menurut Fauzi Bowo, angkutan barang dan penumpang itu hanya dapat mengangkut muatan yang lebih sedikit dari subway yang telah dipilih Pemprov DKI sebagai alat transportasi.
Angkutan ini memiliki keunggulan karena biasa digunakan di bandara untuk mengangkut penumpang maupun barang dari bawah ke atas. Dan angkutan ini juga ideal untuk dijadikan feeder untuk alat transportasi.
Keunggulan lain angkutan ini tidak akan terpengaruh dengan cuaca, dan tidak membuat polusi karena menggunakan listrik. Selain itu instalasi alat ini lebih cepat dan mudah dipasang,
"Investasinya tidak terlalu tinggi karena dapat dibangun di atas gedung sehingga tidak ada pembebasan lahan," urainya.
Namun, belum ada pembicaraan lebih lanjut apakah angkutan ini diperlukan bagi kondisi transportasi Jakarta saat ini. Meski demikian Fauzi tetap harus melakukan berbagai pengkajian untuk menentukan apakah akan menolak atau menerimanya.
"Belum pasti akan dipakai atau tidak. Harus ada pengkajian terlebih dahulu. Dicari dimana dan saat kapan sistem ini dapat dipakai secara optimal," tukasnya.
Sumber : http://metro.vivanews.com/news/read/179438-swiss-dan-australia-tawarkan-angkutan-masal